Selasa, 22 Desember 2009

Mengunyah Sempurna dan Tampil Percaya Diri

Dua fungsi utama gigi yang kita miliki ini adalah fungsi pengunyahan dan fungsi estetika. Kedua saling terkait dan akan optimal jika peletakannya benar dan posisinya tepat selain juga harus ada hubungan yang harmonis antara gigi-gigi di rahang atas dengan gigi-gigi di rahang bawah.

Gigi yang tidak terletak secara benar dan tidak pada yang posisi tepat, dalam kedokteran gigi disebut malposisi (terletak salah), contoh kasusnya adalah gigi yang crowding (berjejal) yang biasanya disebabkan oleh lebar lengkung rahang yang lebih sempit dari jumlah lebar gigi secara keseluruhan atau memang ’benih’ giginya yang terletak salah.

Bisakah Malposisi ini Dicegah ?

Bisa ! Benih gigi sulung maupun permanen sudah terbentuk semenjak masih bayi meski belum sempurna, sehingga kecil kemungkinannya melakukan manipulasi letak benih gigi dalam rahang. Namun, dokter gigi bisa melakukan pencegahan supaya malposisi terjadi dalam batas yang wajar. Dan tindakan pencegahan ini bisa dilakukan apabila dokter gigi sudah mendapatkan informasi pertumbuhan gigi semenjak dini, yaitu semenjak gigi sulung mulai tumbuh. Dengan membuat medical record (rekam medis), dokter gigi akan melakukan pemantauan pertumbuhan gigi pasiennya, sehingga dokter gigi tahu persis apakah perlu dilakukan serangkaian pencabutan (percabutan seri) yang sudah terencana pada gigi sulung pasien sehingga gigi permanen tidak akan tumbuh berjejal nantinya.

Bagaimana dengan Malposisi pada Gigi Permanen ?

Tentu saja bisa, tidak ada istilah terlambat untuk melakukan perbaikan pada gigi permanen yang sudah tumbuh dan terjadi malposisi. Dokter Gigi akan mempersiapkan peralatan ortodonsi yang berfungsi untuk memperbaiki letak gigi. Namun perlu diperhatikan bahwa, pada taraf tertentu kasus malposisi, masih bisa dirawat oleh Dokter Gigi umum, dan untuk beberapa kasus malposisi yang lebih rumit, Dokter Gigi dengan spesialis Ortodonsi yang akan melakukan penanganan.

Untuk memudahkan mengetahui batasan antara dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis ortodonsi, misalnya adalah dengan mengetahui tingkat kerumitan permasalahan yang terjadi pada oklusi (penutupan rahang beserta gigi atas dan bawah). Kewenangan dokter gigi umum adalah mengawasi dan menatalaksana perkembangan oklusi, dengan berbekal pengetahuan ortodonsi yang memadai sehingga dapat melakukan intervensi bila diprediksi akan terjadi maloklusi, atau merujuk kepada spesialis ortodonsi bila kasus yang ditangani membutuhkan perawatan yang lebih kompleks.

Bagaimana dengan Batas Usia ?

American Association of Orthodontists (AAO) merekomendasikan anak-anak usia 7 tahun untuk melakukan pemeriksaan kepada spesialis ortodontis, karena pada usia 7 tahun keempat gigi depan permanen dan gigi geraham pertama sudah tumbuh, sehingga terjadinya kesalahan oklusi sudah bisa diprediksi. Perawatan ortodonsi bersifat sangat individual, peralatan ortodonsi yang digunakan juga disesuaikan dengan usia dan kasus pada tiap-tiap individu. Sehingga tidak ada batasan umur seseorang dalam menjalani perawatan ortodonsi.

Apakah yang akan terjadi bila Malposisi tidak dikoreksi ?

Malposisi gigi yang dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan permasalahan yang lebih kompleks, misalnya pada kasus gigi yang berjejal (crowding), letak gigi yang berjejal menyulitkan dalam pembersihan dan apabila gigi tidak dibersihkan dengan baik maka kemudian akan menimbulkan bau mulut (halitosis), karang gigi, karies (gigi berlubang), dan peradangan gusi. Peradangan gusi yang parah dapat mengakibatkan gigi tanggal (lepas) dengan sendirinya.

Hubungan gigi-gigi rahang atas dan bawah yang tidak harmonis dapat mengakibatkan kelainan pada persendian rahang sehingga menyebabkan pasien merasa kesulitan pada saat melakukan aktifitas membuka atau menutup mulut, dan bunyi yang terdengar biasanya berupa ”klik” dan semakin keras bunyi menunjukkan semakin parahnya kelainan pada sendi tersebut.

Ada peralatan yang bisa dikenakan pada seseorang dengan kelainan sendi rahang tadi, namun tentu saja penyebab utamanya juga harus diperbaiki. Dan apabila penyebab utamanya adalah karena malposisi gigi dan / atau hubungan yang tidak harmonis antara rahang atas dan bawah, maka yang harus dilakukan adalah perawatan ortodonsi. Orodontis akan memberikan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang. Bisa berupa peralatan ortodonsi lepasan apabila perawatan dilakukan pada seseorang yang masih dalam masa gigi susu, peralalatan fungsional apabila dilakukan pada seseorang yang masih dalam masa pertumbuhan, atau peralatan ortodonsi cekat (bracket) apabila perawatan dilakukan pada seseorang yang sudah dalam masa gigi permanen.

Apabila gigi sudah terletak dalam lengkung yang benar serta hubungan rahang atas dan bawah harmonis, maka ke dua fungsi gigi, baik fungsi pengunyahan maupun fungsi estetis dapat tercapai secara optimal. Pencapaian fungsi penyunyahan akan mempengaruhi kesehatan fisik, karena dalam proses pengunyahan, makanan akan tergerus dengan baik sehingga lambung tidak perlu menerima makanan kasar, yang mengakibatkan lambung bekerja ekstra keras dan dapat menimbulkan gangguan lambung di kemudian hari. Sedangkan pencapaian fungsi estetik akan mempengaruhi kesehatan psikologik, sebab seseorang dengan estetika yang baik akan menimbulkan kepercayaan diri yang baik sehingga lingkungan juga akan menerima dengan baik pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar